Tips Memaksimalkan Hasil Foto Dari DSLR - Part 1

Teknologi kamera khsusunya kamera digital dewasa ini sangat berkembang dengan cepat. Hampir setiap bulannya para produsen kamera selalu memperkenalkan sebuah kamera baru yang sarat dengan fitur-fitur serta teknologi terkini yang tidak terdapat pada kamera sebelumnya, dan hal ini tentunya akan semakin membantu para fotografer di dalam memproduksi sebuah karya fotografi dengan hasil yang lebih bagus lagi tentunya. Namun hal tersebut berarti ada kemungkinan anda harus selalu meng-upgrade kamera anda tiap tahun atau lebih.

Saat ini kamera seolah-olah sudah seperti sebuah mini komputer dengan kemampuan supernya dalam mengolah seluruh data-data gambar yang masuk di dalam memorinya bahkan kamera digital saat ini sudah memiliki kemampuan shooting, playback bahkan editing. Maka penting bagi para fotografer baik pemula maupun yang sudah pro dalam mengetahui pengaturan apa saja yang terdapat dalam sebuah kamera sesuai dengan kebutuhan hasil semaksimal mungkin.
Berikut ada beberapa tips untuk mendapatkan performa yang terbaik dari kamera DSLR anda.

1. Gunakan autofocus untuk memotret

Obyek yang diam biasanya terdapat pada model foto-foto landscap dan portrait, Tapi untuk obyek yang bergerak misalnya mobil yang sedang berjalan kita tentu tidak akan dapat bisa menggunakan mode fokus manual untuk bisa menangkap pergerakan obyek mobil dengan cepat, sehingga pada saat itulah kita menggunakan mode autofocus.

Ada 3 aturan penting yang harus dilakukan pada saat kita menggunakan mode autofocus untuk obyek yang bergerak :
pertama, aktifkan continuous servo focus. Mode ini akan memberitauhu kamera bahwa obyek bergerak sehingga kamera akan terus memfokuskan kembali untuk membekukan obyek. Kedua, pilihlah dynamic focus untuk mengaktifkan lebih banyak titik fokus dalam kamera anda. Pola ini bervariasi untuk setiap kamera, namun biasanya digunakan pola 9-point group pattern untuk obyek yang bergerak dalam arah yang diprediksi. Dan untuk obyek yang bergerak tidak menentu, anda dapat memilih pola kelompok yang lebih besar. Ketiga, adalah dengan mengatur frame rate (jumlah bingkai gambar atau frame yang ditunjukkan setiap detik dalam membuat gambar yang bergerak, diwujudkan dalam satuan fps (frames per second), makin tinggi fps-nya, maka semakin mulus gambar bergeraknya). Pada setiap kamera anda akan menjumpai frame rate yang berbeda-beda, ada yang 5fps, 3.9fps, 6.3fps, semuanya bisa digunakan tergantung kebutuhan.

2. Gunakanlah format file RAW

langkah pertama kali yang harus dilakukan adalah memilih format file yang sesuai. Format file ini akan sangat menentukan ukuran serta kualitas gambar yang dapat disimpan pada kartu memori anda. Ada 2 pilihan utama yaitu JPEG dan RAW. File JPEG akan diproses di dalam kamera DSLR sesuai dengan pengaturan yang telah anda terapkan sebelumnya. Format JPEG ini baik sekali untuk berbagai macam keperluan selama anda mendapatkan eksposure dan white balance yang tepat. Namun saat anda membuka file JPEG dalam komputer, data yang telah disimpan dalam format ini akan mengurangi pilihan anda dalam pengoptimalan gambar. Sedang file RAW adalah data yang benar-benar murni apa adanya dan belum diproses sehingga mengandung data sensor pixel yang asli.
Software editing foto sekarang ini telah memiliki banyak fitur untuk mengolah format RAW yang memungkinkan berbagai penyesuaian dari gambar RAW tanpa menurunkan kualitasnya. Untuk pemula gunakan opsi RAW+JPEG bila kamera anda memiliki opsi ini untuk mendapatkan kedua format file tersebut. Kelemahannya adalah anda harus menyediakan memori yang lebih banyak, tapi anda memiliki keleluasaan dalam mengolah dan melakukan berbagai penyesuaian terhadap foto yang ada.

3. Gunakan white balance

White Balance adalah istilah untuk kalibrasi titik yang memiliki warna putih. Warna yang dianggap putih dapat bervariasi bergantung pada kondisi pencahayaan. Konsep warna putih ini bukan sesuatu yang absolut. Banyak kamera digital yang bisa diatur untuk memilih warna putih yang sesuai dengan selera anda. Teknik inilah yang disebut sebagai White Balance. Beberapa kamera digital lainnya juga dapat menentukan sendiri warna putih yang dimaksud, ini disebut sebagai auto white balance. Sedang pemilihan white balance sendiri berdasarkan pemilihan jenis lampu yang tersedia pada kamera digital itu sendiri yang disebut dengan pre-set white balance.

4. Gunakan noise reduction pada kamera

Anda bisa mengambil gambar dalam format RAW lalu melakukan sebagian optimasi pada postproccessing. Anda bisa melakukan sharpening, color saturation dan juga contrast serta variabel-variabel lainnya dalam photoshop sebagai media pengolah gambar. Ada satu fitur yang terdapat dalam kamera yang bertujuan untuk mengurangi noise yaitu noise reduction.
Bila anda suka mengambil gambar senja hari dan memotret bintang-bintang, situasi ini adalah situasi dimana sumber cahaya minim didapatkan sehingga membutuhkan bukaan lensa yang lebih dari satu detik hingga satu jam. Eksposure yang panjang akan mengakibatkan noise yang berlebih, dikarenakan sensor digital yang memanas yang mengakibatkan noise pada gambar yang diperoleh.
Namun kabar baik nya adalah bahwa produsen kamera digital saat ini telah menanamkan fitur noise reduction yang akan mengurangi dark frame. Pengurangan dark frame ini akan meminimalkan noise gambar yang diambil dengan waktu pemaparan yang panjang (long exposure). Dengan mengambil keuntungan dari fakta bahwa komponen noise, atau yang dikenal sebagai fixed-pattern-noise, adalah sama dari satu gambar ke gambar lain: yaitu noise yang berasal dari sensor (dead or hot pixels). Ia bekerja dengan mengambil gambar pada saat rana tertutup. Kamera lalu akan memakai cara ini untuk mengidentifikasi pixel panas atau noise kemudian menghilangkannya. Bagaimanapun juga jangka waktu pengambilan gambar yang pertama adalah sama halnya ketika kamera mengambil gambar untuk dark frame. Pada contoh diatas, setelah pengambilan gambar bintang selama satu jam, Anda hanya perlu menyimpan kamera sementara dalam jangka waktu satu jam, dan akan mendapatkan gambar yang bersih dari noise.

5. Nyalakan high-speed flash sync

TTL Flash (TTL=Through-The-Lens) dalam fotografi telah memiliki kemajuan yang besar dalam teknologi serta kemampuannya dalam beberapa tahun terakhir. Dengan sepasang flash dan flash pada kamera anda yang berfungsi sebagai master, anda dapat mengambil obyek secara nirkabel dan menciptakan foto yang menakjubkan dimana saja anda melakukan perjalanan. Anda dapat mulai belajar memakai flash on camera dalam mode nirkabel baik sebagai master maupun sebagai flash remote.

Anda dapat mengatur lebih jauh mengenai sinkronisasi pada kamera anda, di kamera Nikon pengaturan ini bisa ditemukan dalam fungsi custom pada menu yang terdapat di dalam kamera, sedangkan untuk Canon, opsi ini bisa anda temukan pada flash itu sendiri. Dengan mangatur high speed sync pada kamera, anda akan dapat mengambil gambar dengan speed yang lebih cepat dari kecepatan standar rata-rata kamera yang ada saat ini.
Sebagai contoh saat anda sedang mengambil gambar seorang model di pinggir kolam renang di bawah sinar matahari yang terik, dan anda ingin menggunakan beberapa flash pada bukaan rana f/2.8, Aperture ini akan memberikan efek blur pada latar belakang obyek anda, sedang pada kamera terlihat petunjuk bahwa kecepatan yang harus digunakan adalah 1/1000 detik untuk bukaan yang tepat. High speed flash sync akan memungkinakn anda untuk mengambil gambar pada kecepatan yang memungkinkan serta menambahkan beberapa flash sebagai tambahan.

Simak tips lainnya dalam memaksimalkan hasil foto dari kamera DSLR anda di halaman berikutnya.

Post a Comment

Previous Post Next Post