10 langkah menjadi fotografer pemula yang sukses

Beberapa tips fotografi tidak hanya bisa diaplikasikan pada kamera DSLR untuk mendapatkan hasil yang bagus. Jadi, kalaupun kameramu adalah kamera saku atau kamera ponsel sekalipun, lima tips berikut bisa sangat berguna untukmu, terutama kalau kamu benar-benar baru belajar fotografi.



Trio Penting Dalam Exposure: ISO, Aperture, dan Shutter Speed
Ini adalah bagian tersulit tentang fotografi bagi pemula. Secara singkat, penjelasannya begini:
    ISO adalah seberapa sensitif sensor kamera terhadap cahaya; ISO tinggi akan memungkinkanmu memotret bahkan di bawah cahaya redup, tapi akan ada lebih banyak ‘noise’. ISO rendah lebih baik, tapi tidak selalu memungkinkan untuk digunakan terutama di dalam ruangan.
    Aperture menentukan focal length(angka f atau f/ ) dan menggambarkan ukuran fisik bukaan lensa. Angka tinggi berarti ada lubang kecil yang memasukkan sedikit cahaya, yang hasilnya akan menunjukkan ketajaman pada daerah background. Angka f kecil berarti bukaan lensanya besar, dan background akan nampak kabur atau out of focus.
    Shutter Speed adalah seberapa lama shutter tetap terbuka untuk membiarkan cahaya masuk ke sensor. Jika terbuka untuk waktu yang cukup lama, maka foto yang dihasilkan akan menunjukkan gerakan, sementara waktu singkat akan menangkap hanya satu gerakan diam.

Rule of Thirds
Ini adalah teknik komposisi yang sangat mudah untuk dipelajari. Intinya, fotomu akan kelihatan lebih menarik kalau objeknya tidak tepat di tengah. Semua kamera digital – bahkan yang ada di ponselmu – punya pengaturan ‘grid’, yang terdiri dari dua garis vertikal dan dua horizontal yang ‘melapisi’ fotomu sehingga akan tampak seperti terbagi menjadi 9 bagian. Jika kamu mengaktifkan pilihan ini, maka kamu akan bisa mengatur letak objek di dua pertiga bagian foto berdasarkan garis-garis panduan ini.

Pelajari Mode Yang Ada Di Kameramu
Bahkan kamera saku pun setidaknya punya mode-mode berikut:
    Manual mode yang akan membiarkanmu mengatur semua pilihan pemotretan.
    Otomatis yang menyerahkan pengaturan sepenuhnya pada kamera.
    Programmed yang menyediakan pilihan-pilihan yang lebih spesifik untuk objek atau teknik tertentu seperti olahraga, portrait, kembang api, dan sebagainya.

Pada kamera dSLR, kamu akan menemukan beberapa mode lainnya, dan penting juga untuk kamu ketahui. Pengaturan-pengaturan ini akan membiarkanmu mengatur beberapa variabel dan menyerahkan sisa pengaturannya pada kamera.

    Av/A: Aperture Value. Ini adalah yang paling umum digunakan untuk pemotretan secara umum dan memberimu keleluasaan untuk mengatur angka Aperture atau f/. Kamera akan kemudian menghitung shutter speed dan ISO terbaik untuk bekerja sama dengan angka f yang kamu pilih.
    Tv/S: Time Value/Shutter Speed. Ini akan memberimu kontrol atas shutter speed, tentunya. Lalu kamera akan menentukan angka aperture dan ISO terbaik untuk digunakan.

Dua mode diatas adalah yang akan paling banyak kamu pelajari jika kamu benar-benar baru menggunakan dSLR.

Ubahlah Ketinggian Kamera Atau Sudut Pandangmu
Umumnya orang memotret dengan ketinggian kamera sejajar mata. Tapi ini adalah cara yang membosankan. Cobalah untuk menggerakkan kamera ke atas atau ke bawah untuk mendapatkan foto yang lebih menarik. Mungkin ini akan terasa sulit karena kamu tidak bisa melihat apa yang kamu foto melalui viewfinder. Tapi seiring waktu, kamu akan menemukan cara memotret dengan cara-cara yang unik atau – sederhananya – kamu bisa menggunakan kamera yang punya LCD fleksibel yang bisa dimiringkan ke segala arah untuk mengontrol komposisi.

Jangan tergesa-gesa membeli perangkat fotografi yang mahal
Kemungkinan untuk menghasilkan foto yang baik dengan menggunakan kamera yang murah seperti kamera saku sangat mungkin terjadi, jika tidak percaya lihat lah hasil-hasil foto berikut ini menggunakan kamera saku. Semakin banyak Sobat mengambil foto, maka kalian akan semakin mengerti tentang kebutuhan kamera ketika akan melakukan upgrade perangkat fotografi.

Jangan mengabaikan subyek yang ‘biasa’ dalam fotografi
Sobat mungkin tidak melihat sesuatu yang menarik dan layak dipotret di kamar tamu atau halaman belakang, tetapi setidaknya cobalah melihat sekeliling dengan sudut pandang yang baru. Sobat mungkin bisa menemukan spektrum cahaya atau beberapa bunga liar di halaman belakang rumah kalian, seringkali sebuah obyek sederhana bisa menciptakan foto yang bagus.

Memotretlah secara rutin
Cobalah memotret sesuatu setiap hari, jika Sobat tidak bisa melakukannya, maka pastikan kalian berlatih secara rutin sehingga Sobat tidak lupa apa yang telah kalian pelajari sebelumnya. Cara yang paling baik melakukan ini adalah memberikan pada diri sendiri sebuah tantangan fotografi setiap minggunya.




Selalu Gunakan Pilihan Resolusi dan Kualitas MaksimalKarena memory card sekarang sudah bukan barang mewah lagi, tidak ada alasan untuk menghemat kapasitasnya dengan menggunakan pilihan ukuran foto kecil atau resolusi rendah. Selalu gunakan pilihan tertinggi yang disediakan kameramu. Dengan begitu, kamu punya foto dengan kualitas bagus yang bisa dicetak, diedit, dan dibagikan tanpa mengurangi keindahannya. Kalau kameramu mendukung format RAW – yaitu dimana semua data yang direkam sensor kamera tersimpan – gunakanlah format itu.

Buatlah daftar foto yang ingin Sobat ambil
Jika sobat tidak bisa membawa serta kamera kalian, maka setidaknya tetaplah membawa buku saku dan selalu mencatat tempat-tempat yang sobat ingin kembali untuk memotret tempat tersebut. pastikan sobat mencatat setiap detil yang penting, seperti pencahayaan, sehingga sobat bisa kembali ketempat tersebut di waktu yang sama atau pada saat cuaca yang tepat. Jika sobat tidak ingin membawa buku saku, maka kalian bisa mengirimkan catatan via email lewat handphone

Manfaatkan Sumber online belajar fotografi gratis
Pelajari foto-foto yang dihasilkan oleh fotografer profesional melalui situs seperti flickr, atau website yang berbagi informasi tentang teknik fotografi seperti situs ini, disana bisa kalian temukan inspirasi dan tips tentang dunia fotografi. Jika Sobat tertarik untuk belajar mengenai post-processing dan masih belum ada anggaran biaya untuk membeli software seperti Adobe Photoshop, cobalah gunakan software free seperti GIMP

Post a Comment

Previous Post Next Post