Trik Membuat Foto Yang Tajam : 2


Untuk membuat gambar yang tajam memang diperlukan teknik-teknik yang tidak asal-asalan, berikut adalah artikel lanjutan dari teknik membuat foto yang tajam sebelumnya

11. Gunakan Shutter Speed Yang Memadai

Kenapa harus memadai? karena didunia ini tidak ada yang ideal.  Maunya sih selalu memotret di shutter speed 1/2000 detik.  Sayangnya tidak mungkin. Namun paling tidak gunakan shutter  speed tercepat yang mungkin untuk kondisi pemotretan yang anda  hadapi.

12. Memotretlah Dalam Pencahayaan Yang Bagus

Saat memotret dalam kondisi pencahayaan yang cukup dan bagus,  autofokus akan mampu mengunci fokus dengan lebih cepat. Dan  obyek dalam foto pun akan TAMPAK lebih tajam dibandingkan saat  dipotret di remang-remang. BUkan berarti tidak bisa menghasilkan  foto tajam dalam kondisi kurang cahaya, hanya lebih sulit.

13. Manfaatkan Live View Kamera

Hampir semua kamera sekarang memberi fitur live view. DAlam  banyak situasi, fitur ini sangat berguna untuk lebih akurat  menempatkan titik fokus. Saat anda memotret makro sebuah bunga  misalnya, dengan menggunakan live view kita bisa tahu

14.Bersihkan dan rawat lensa

Kalau anda memiliki lensa yang mulai berumur tua, cobalah sesekali  bawa ke tempat servis untuk dikalibrasi dengan body kamera anda.  Kebersihan lensa terutama bagian optiknya juga membantu  kecepatan autofokus. Selalu rawat barang berharga ini.

15. Pelajari trik memotret benda bergerak

Saat memotret benda yang bergerak menjauh atau mendekat, ada  banyak setting yang perlu dipertimbangkan, terutama shutter speed  yang cukup dan juga cara mengunci fokusnya: pelajari beberapa  mode autofokus dan mekanismenya supaya anda bisa  mengantisipasi dengan baik.

16. Gunakan Lensa Di Sweet Spotnya

Setiap lensa memiliki area dimana dia bisa menghasilkan foto yang  paling tajam, orang sono menamainya sweet spot. Anda bisa  melakukan tes yang rumit untuk mengetahui dengan pasti dimana  sweet spot lensa. Namun aturan gampang adalah, rata-rata lensa  memiliki sweet spot di aperture 2 x aperture maksimalnya. Sebagai  contoh kalau anda memiliki lensa dengan aperture maksimal f/2.8,  maka besar kemungkinan sweet spot lensa ini di f/5.6 sampai f/8.

17. Saat shutter speed tidak mencukupi , dorong ISO-nya

Lima tahun yang lalu, menggunakan ISO 1000 di kamera kelas Rp.  20 Juta-an bisa menghasilkan noise digital yang cukup mengganggu  di hasil foto. Tidak saat ini. Sekarang kamera dibawah Rp. 10 Juta  pun oke dibawa ke ISO 1000. Jadi jangan takut memotret dengan  ISO tinggi saat situasi membutuhkannya. Gunakan fitur auto ISO di  kamera.

18. Diopter Adjustment

Hal ini cukup sepele namun banyak yang tidak tahu atau kadang  memang lupa. Di kamera kita tersedia tombol diopter adjustment  untuk membantu menyesuaikan ketajaman viewfinder, spesifik  dengan kondisi mata si pemilik kamera. Gunakan jika anda merasa  viewfinder tampak kurang fokus. Dengan viewfinder tampak tajam  dan jelas, ini bisa membantu kita mengamati titik fokus dengan lebih  akurat.

19. Mata, mata dan mata

Saat memotret orang, pastikan matanya menjadi titik fokus. Kalau  anda memotret dengan depth of field yang sangat sempit (f/1.8  misalnya), jadikan mata yang paling dekat kamera sebagai titik  fokus.

20. Manfaatkan Sharpening

Kita semua bergumul dengan software fotografi, ada yang sering  ada yang sesekali. Entah dengan photoshop atau dengan  alternatifnya, semuanya menyediakan cara untuk mempertajam hasil  akhir foto alias sharpening. Saat konversi RAW, gunakan sharpening  yang sangat minimal, lalu gunakan sharpening lagi di langkah  terakhir.

Post a Comment

Previous Post Next Post